Al Hikam Hikmah ke 9 " AHWAL menentukan AMAL "

Al Hikam Hikmah ke 9 " AHWAL menentukan AMAL " Hikmah diatas sangatlah singkat tapi maknanya sangatlah padat, hikmah ini merupakan lanjutan dari hikmah yang ke 8 yang mana dalam hikmah ke 8 dibahas tentang bagaimana Alloh memberikan jalan Ma'rifat, yakni tidak memandang kepada banyak dan sedikitnya Amal seseorang, melainkan atas kehendaknya sendiri. Lalu hikmah yang ke 9 ini akan menjelaskan tentang Macam-macam Hal yang menunjukkan beberapa Hal (Ahwal)

AHWAL adalah bentuk jamak dari kata HAL 

Hikmah ini membawa arti hal membentuk keadaan Amal. Amal adalah perbuatan lahiriah, dan Hal adalah suasana hati atau kelakuan hati, nadalm pengertian ilmu Tasawuf Hal diartikan sebagai pengalaman Ruhani dalm peorses mencapai Ma'rifat dan Hakikat.

Hal merupakan DAUQ (rasa) yang berkaitan dengan hakikat ketuhanan yang akan melahirkan Ma'rifatulloh (pengenalan terhadap Alloh SWT). Sebelum mencapai Hakikat biasanya ahli keruhanian terlebih dahulu mendapat kasyaf (MUKASYAFAH) terbuka rahasia kegaibannya.

Tentang hal Mukasyafah terbagi menjadi 2 :

1. Mukasyafah 'Alal goibil Malakut ( terbuka kepada rahasiah kegoibanNYa) seperti mukasafah ke alam misal, alam malakut rahasihnya akan mengetahui seluk beluk tipu daya setan yang dapat menjerumuskan.

2. Mukasyafah 'Ala Asroril 'Ubad (tebuka kepada rahasiah-rahasiah para 'Abdi) bisa mengetahui buruk dan jeleknya seseorang dan dapat mengetahui makhluk ghoib seperti Jin dan lain-lain.

Banyak orang yang mengejar Kasyaf hanya untuk mengetahui tentang alam Ghoib, padahal itu tidak penting karena sebenarnya itu bukan tujuan akhir, karena banyak orang yang telah bermujahadah dan sampai pada diberikannya Kasyaf oleh Alloh SWT, mereka tertahan disana, karena keenakan, yang jadinya merasa gagah dan lain sebagainya,. yang lebih penting adalah mukasyafah  'Ala Ghoibil Malakut karena ruhaninya orang yang telah diberi mukasyafah seperti ini akan mengetahui tipu daya setan yang bersembunyi dengan berbagai bentuk dan susana di dunia ini.

Hal (ahwal seseorang) tidak mungkin diperoleh dengan beramal dan menuntut ilmu, Sebelumnya pernah di bahas tidak ada jalan untuk masuk ke pintu Gerbang Ma'rifatulloh, seseorang hanya mampu untuk beramal dan menuntut ilmu sampai gerbangnya saja, sesampainya disitu seseorang hanya bisa menunggu karunia/anugerah dari Alloh SWT.

Hanya Karunia Alloh yang membawa ma'rifat kepada hamba-hambaNya, nah karunia tersebut dinamakan HAL (tingkah Ruhani) prosernya .....Alloh SWT memancarkan NUR kedalam hati hambanya, dan akibat dari pancaran NUR tersebut hambanya akan mendapat suatu pengalaman ruhani seperti , merasakan DAUQ akan  ke MAHA BESARAN, KE MAHA PERKASAAN ALLOH SWT. sehingga dia FANA dari dirinya sendiri tertutup akan ke AgunganNYA.

Kesimpulan : Dalam mencapai hal (tingkah Ruhani) tidak bisa dipaksakan seseorang mau ma'rifatullah, lalu dia berpuasa, shalat malam, tidak bisa seperti itu, akan tetapi itulah yang harus kita lakukan ,sebagai hamba, hanya patut untuk melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya yaitu tetap beramal shaleh yang didasari dengan Ikhlas (bersih tidak ada tujuan selain Mardhotillah), adapun NUR /Cahaya Kema'rifatan itu hanya Allah SWT yang menaqdirkan-Nya.

semoga bermanfaat.......

Share this post